Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran– Pengakuan resmi pemimpin kelompok militan Libanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah, tentang Iran yang mendanai seluruh kegiatan milisi itu selama ini, merupakan yang pertama kali terjadi.

Selama ini, para pengamat internasional menyakini Iran di belakang milisi-milisi bersenjata di sejumlah negara di Timur Tengah yang saat ini bergelut dengan konflik kekuasaan termasuk melawan gempuran milisi ISIS. idn play

“Kami tidak punya proyek bisnis atau investasi melalui bank. Kami buka fakta anggaran Hizbullah, pendapatannya, pengeluarannya, segala sesuatu yang dimakan dan diminum, senjatanya dan roketnya, berasal dari Republik Islam Iran,” kata Nasrallah.

Nasrallah bermaksud mengejek sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Hizbullah yang dianggap tak berdampak appapun bagi milisi yang mendukung Iran. americandreamdrivein.com

Berikut 10 milisi pendukung Iran yang beroperasi baik di Irak, Libanon, Suriah, Afganistan. Selain memproklamirkan diri pendukung Iran, diduga kuat pendanaan dan persenjataan mereka didukung oleh Iran.

1. Hizbullah

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Hizbullah (Partai Tuhan) merupakan organisasi politik, militer dan sosial Islam Syiah yang memiliki kekuatan di Libanon. Hizbullah mulai berdiri di awal 1980-an sebagai gerakan Syiah radikal yang bermarkas di Lembah Bekaa, Lebanon. Berdirinya gerakan ini dibantu oleh Iran ketika terjadi pendudukan Israel atas Lebanon.

Secara resmi, kelompok ini mengumumkan pembentukannya pada 1985 lewat sebuah surat terbuka yang mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan musuh prinsipil bagi Islam dan menyuarakan penghapusan Israel yang disebut-sebut menduduki tanah muslim.

Ketika Israel menarik diri dari Libanon di tahun 2000, Hizbullah menolak untuk melucuti persenjataanya dan malah melebarkan sayap militernya lewat Perlawanan Islam. Dalam beberapa hal, kapibilitasnya kini dianggap melebihi kekuatan tentara Libanon, persenjataan Hizbullah digunakan dalam perang melawan Israel pada 2006.

Kelompok ini dipercaya ada di balik pengeboman kantor kedutaan dan barak angkatan laut Amerika Serikat pada 1983. Pengeboman itu menyebabkan 259 orang Amerika dan 58 orang Perancis meninggal. Selain itu, kelompok ini juga dituduh melaksanakan serangkaian plot dan pembonan terhadap Yahudi dan Israel. Dengan sikapnya tersebut, Hizbullah dianggap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat, Semenanjung Arab, dan anggota Liga Arab.

Sejak 1983, telah terjadi dua kali pergantian sekretaris jenderal di Hizbullah. Sekretaris Jenderal pertama adalah Sheikh Sobhi Al-Tufayli yang menjabat dari 1983 hingga 1984. Kepemimpinan dilanjutkan oleh Abbas Al-Musawi sebelum akhirnya terbunuh pada tahun 1992. Sejak itu, kepemimpinan dipegang oleh Hassan Nasrallah hingga kini.

2. Kata’ib Hizbullah

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Kata’ib Hizbullah, didirikan pada tahun 2003, merupakan salah satu organisasi paramiliter yang disokong oleh Iran. Kini organisasi ini aktif dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah serta membantu dalam Perang Saudara Suriah.

Menurut Reuters, satu dari beberapa pemimpin senior dalam organisasi ini adalah Abu Mahdi al-Mohandes. Mohandes disebut sebagai representatif militer Iran yang paling berkuasa di Irak. Dari sebuah laman Facebook, Reuters pada 12 November 2014 mengutip bahwa Mohandes merupakan seorang insinyur yang mengenyam pendidikan di Basra. Ia juga pernah bergabung dengan Dawa, partai politik yang dilarang oleh Saddam Hussein.

Kata’ib Hizbullah merupakan milisi Irak yang paling tersembunyi, Departemen Pembendaharaan Amerika Serikat melabeli organisasi ini sebagai organisasi teroris.

3. Asa’ib Ahl al-Haq (sub-bagian : Liwa Kafil Zaynab)

Asa’ib Ahl al-Haq (AAH) atau seringkali disebut dengan Jaringan Khazali (Khazali Network), merupakan organisasi militan yang dibiayai oleh Iran, didirikan pada Januari 2006 oleh Qais al-Khazali sebagai pecahan dari Tentara Mahdi.

AAH sangat bergantung pada pembiayaan, pelatihan, dan bantuan logistik dari Iran dan kini berperan sebagai wakil Iran di Irak untuk mempromosikan kepentingan dan agenda Iran.

Kelompok ini diklaim bertanggungjawab atas 6.000 penyerangan terhadap militer Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah serangan mematikan pada Maret 2007 yang menewaskan lima orang Amerika di Karbala.

Selain itu, pada 2007 juga AAH bertanggung jawab atas penculikan ahli komputer Inggris bernama Peter Moore dan empat pengawal pribadinya. Moore dibebaskan pada tahun 2009, sementara keempat pengawal pribadinya tewas dalam tahanan. Moore dibebaskan setelah terjadi pertukaran tahanan, yakni seorang pemimpin senior militan dibebaskan setelah dicurigai sebagai dalang penyerangan terhadap AS di tahun 2007.

4. Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS)

Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS) merupakan milisi Syiah Irak yang didirikan pada Februari 2013. Kelompok ini mempropagandakan tujuan untuk mempertahankan Mesjid Sayyidah Zaynab yang terletak di selatan Damaskus, Suriah. KSS dipimpin oleh Falah Hassan Jassim al-Harishawi sebagai suksesor dari Abu Mustafa al-Sheibani.

5. Harakat Al Nujaba

Harakat Hizballah al-Nujaba (HHN) merupakan  organisasi militan yang didirikan pada tahun 2013 oleh Sheikh Akram al-Ka’abi. Ka’abi membangun HNN dari elemen Hizbullah dan Asa’ib Ahl al-Haq, dua organisasi militan yang didukung oleh Iran. Seperti Asa’ib Ahl al-Haq dan Kata’ib Hizbullah, organisasi ini juga secara terbuka mengidentifikasi dirinya dengan Iran.

Al-Ka’abi terdaftar dalam daftar tuduhan teroris AS. Pemerintah AS mengatakan Ka’abi ada di balik serangkaian serangan mortir dan roket di zona internasional, atau zona hijau, yang berada di Baghdad pada awal 2008. Ka’abi juga membiayai serangan bom pinggir jalan dan perekrutan Tentara Mahdi.

Kelompok ini aktif dalam operasi melawan ISIS, satu di antaranya adalah operasi pembebasan Fallujah dari ISIS. Menurut Ka’abi, HHN juga berperan penting dalam memotong saluran komunikasi Samarra – Fallujah yang digunakan oleh tentara isis. HNN juga dikabarkan beroperasi untuk membantu Presiden Assad melawan pemberontak Suriah.

HNN disebut berhubungan dengan beberapa kelompok milisi lain seperti :

• Liwa Ammar Ibn Yasir, berbasis di Irak, ikut merebut Kota Aleppo dan ditemukan di kota-kota Syiah di utara Suriah.

• Liwa al-Hamad, diresmikan pada Juli 2013, aktifitasnya masih belum diketahui.

• Liwa al-Imam al-Hassan al-Mujtaba, berbasis di Damaskus dan berjuang di Ghouta Timur.

6. Badr Organization

The Badr Organization of Reconstruction and Development, biasa juga disebut sebagai Organisasi Badr. Organisasi ini didirikan pada 1983 oleh Hadi al-Amiri sebagai sayap militer dari partai politik Syiah terbesar di irak, yakni Supreme Council for the Islamic Revolution in Iraq (SCIRI). Organisasi ini dianggap sebagai “wakil tertua Iran di Irak”.

Pada periode 1983 hingga 2003, saat rezim Saddam Hussein berkuasa, SCIRI beroperasi dalam pengasingan. Pada periode ini, SCIRI menerima dukungan langsung dari Iran, termasuk pendanaan dan pelatihan dari Iranian Revolutionary Guarding Corps (IRGC).

Setelah kejatuhan Saddam pada tahun 2003, SCIRI kembali ke Irak. Pejabat militer AS meminta SCIRI untuk membubarkan Brigade Badr (nama lama dari Organisasi Badr); yang dilakukan SCIRI adalah mengganti namanya hingga jadi seperti sekarang dan Organisasi Badr tetap menjadi organisasi militan.

Organisasi ini pernah melakukan beberapa serangan, di antaranya :

Pada Juni 1996, sebuah bom menewasakan 19 prajurit Angkatan Udara AS. Dalam penyerangan ini, al-Amiri dianggap bertanggungjawab.

Pada 2004, menurut bocoran dari kabel Departemen Negeri tahun 2009, al-Amiri dicurigai memberikan perintah untuk menyerang 2000 kaum Sunni Irak dalam perang sekte pada periode 2004 hingga 2006. (2000 orang tewas, jumlah luka-luka tidak diketahui)

Pada 2006, ratusan warga Irak dianiaya oleh polisi yang bekerja di bawah Kementerian Dalam Negeri yang diawasi oleh SCIRI. John Pace, Kepala Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan bahwa banyak dari polisi yang terlibat insiden tersebut merupakan anggota Organisasi Badr. (Ratusan tewas, jumlah luka-luka tidak diketahui),…